Minggu, 09 Desember 2012

Badai "Monster" Menghantam Kutub Saturnus

Badai di kutub utara Saturnus yang dipotret oleh kamera wahana antariksa Cassini pada Rabu (28/11/2012) 
CALIFORNIA, KOMPAS.com - Wahana antariksa Cassini menyuguhkan citra terbaru hasil jepretannya, badai di kutub Saturnus. Badai tersebut begitu besar seperti sedang marah, menyapu dan menghantam  kutub utara planet bercincin itu.

Cassini mengambil foto badai tersebut pada Rabu (28/11/2012) waktu Indonesia. Gambar juga dikirimkan pada hari yang sama.

Badai terjadi di wilayah Saturnus dimana terdapat formasi awan unik yang berbentuk persegi enam. Fenomena tersebut pertama kali ditemukan oleh wahana antariksa Voyager pada tahun 1980an. Formasi awan itu memiliki diameter sekitar 25.000 km.

Badai di Saturnus sebenarnya pernah ditangkap Cassini beberapa tahun lalu. Namun, badai saat itu hanya diamati dengan inframerah karena kondisi kutub sedang gelap. Kini dengan musim yang berbeda, Cassini bisa mengamati badai dengan lebih baik.

Tim ilmuwan Cassini dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) seperti dikutip Space, Rabu (28/11/2012) mengatakan bahwa badai ini umum terjadi di Tata Surya, termasuk Saturnus.

Cassini diluncurkan pada tahun 1997 dan sampai di Saturnus pada tahun 2004.  Telah menempuh jarak 3,8 miliar kilometer, wahana tersebut telah menemukan beragam fenomena dan fakta mengagumkan di planet keenam dari Matahari itu.

"8,5 tahun setelah ekspedisi mengelilingi planet bercincin itu, kami masih dikejutkan dengan parade fenomena planet baru yang tiada hentinya," kata ilmuwan.
Sumber :
Editor :
yunan

Inilah Wajah Bumi Malam Hari Dilihat dari Antariksa

WASHINGTON, KOMPAS.com — Bumi acapkali disebut Planet Biru karena citranya yang tampak biru saat diambil pada siang hari. Tapi, apakah Bumi juga biru pada malam hari?

Citra terbaru yang dirilis National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menunjukkan bahwa setelah Matahari tenggelam, bila dilihat dari antariksa, Bumi lebih menyerupai kelereng hitam dengan hiasan glitter keemasan.

Citra yang diambil dengan instrumen di satelit Suomi NPP tersebut dirilis di ajang American Geophysical Union yang diadakan di San Francisco, Selasa (4/12/2012).

"Untuk alasan yang sama dengan kita harus melihat Bumi di siang hari, kita juga harus melihat Bumi pada malam hari. Tak seperti manusia, Bumi tak pernah tidur," kata Steve Miller dari NOAA seperti dikutip Space, Rabu (5/12/2012).

Instrumen yang digunakan untuk menghasilkan citra Bumi kali ini disebut Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS). Instrumen ini sebenarnya berfungsi menangkap data awan, salju, dan formasi es di malam hari.

VIIRS begitu sensitif sehingga cahaya yang dihasilkan oleh lampu-lampu di muka Bumi pun terlihat. Tampak Sungai Nil diterangi oleh cahaya, begitu pula wilayah pantai timur Amerika Serikat.

Citra juga memperlihatkan cahaya yang berasal dari Bulan, aurora, dan api alami. Cahaya itulah yang membuat Bumi kerlap-kerlip seperti berhias glitter emas.

Selasa, 04 Desember 2012

Mengenal Lebih Jauh Dinas Rahasia Amerika

Dinas Rahasia Amerika yang terkenal, tugasnya antara lain menjaga keamanan dan melindungi keselamatan Presiden Amerika dan keluarganya.

Mengenal Lebih Jauh Dinas Rahasia Amerika
Beberapa anggota Secret Service nampak mengelilingi Presiden Barack Obama ketika menemui para pendukungnya dalam kampanye pemilihan presiden di Missouri


WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Presiden Amerika bepergian ke mana-mana, kadang-kadang naik pesawat terbang kepresidenan Air Force One, kadang-kadang melawat ke kota-kota dengan mengendarai bus hitam bernama Ground Force One, dan sering keliling kota Washington dengan mobil besar yang disebut "The Beast".

Namun, Presiden tidak pernah pergi ke mana pun sendirian. Presiden mempunyai pengawal khusus yang selalu mendampinginya, bahkan di tempat tinggalnya di Gedung Putih. Pengawal-pengawal ini adalah anggota Secret Service atau Dinas Rahasia Amerika.

Secret Service melindungi para pemimpin Amerika dan keluarga mereka sejak tahun 1901. Akan tetapi, badan ini dibentuk hampir 40 tahun sebelumnya sebagai bagian dari Departemen Keuangan. Awalnya, keberadaan mereka untuk menyelidiki dan mencegah kejahatan di bidang keuangan di Amerika, terutama dalam penggunaan uang palsu.

Namun, tahun 1901, setelah Presiden William McKinley terbunuh, Kongres Amerika memperluas tugas Secret Service, mencakup melindungi Presiden.

Para petugas Dinas Rahasia Amerika mempunyai banyak cara untuk melindungi presiden. Mereka, misalnya,  memeriksa makanan presiden agar jangan sampai keracunan, membuat rencana penjagaan keamanan yang terinci sebelum presiden tampil di depan umum. Mereka juga meneliti dan menjaga keamanan tempat-tempat yang akan dikunjungi presiden. Agen-agen rahasia itu bahkan menentukan bagaimana presiden pergi ke tempat yang akan dikunjungi untuk memastikan tempat itu aman.

Para petugas rahasia itu bekerja sama erat dengan para pakar di bagian-bagian lain pemerintahan, seperti militer,  untuk menjamin keselamatan presiden.

Badan rahasia tersebut juga melindungi dan menjaga keselamatan wakil presiden dan keluarganya. Perlindungan  Dinas Rahasia juga diperlukan bagi semua calon utama presiden dan wakil presiden, mulai tiga bulan sebelum pemilu.

Undang-Undang Federal juga mewajibkan semua mantan presiden dan keluarganya mendapat perlindungan, kecuali kalau mereka menolaknya.

Secret Service juga melindungi dan menjaga para pemimpin negara lain pada waktu mereka berkunjung ke Amerika. Presiden Amerika juga bisa memerintahkan Secret Service melindungi orang-orang lain.

Secret Service menjadi bagian dari Departement of Homeland Security atau Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika, setelah badan itu dibentuk tahun 2002.

Lebih dari 6.000 orang bekerja untuk Secret Service, yang memiliki sekitar 150 kantor di Amerika dan di seluruh dunia.

Lebih dari 1.000 petugas menjaga keamanan di Gedung Putih Amerika, kediaman resmi presiden, selain juga  rumah tempat tinggal wakil presiden, serta gedung-gedung lain.

There's a Place for Us - Carrie Underwood (Ost. The Chronicles of Narnia: The Voyage of the Dawn Treader)


There's a place out there for us
More than just a prayer or anything we ever dreamed of.
So if you feel like giving up
Cause you don't fit in down here
Fear is crashing in close your eyes and take my hand.

We can be the kings and queens of anything if we believe.
It's written in the stars that shine above
A world where you and I belong
Where faith and love will keep us strong
Exactly who we are is just enough
Yes there's a place for us there's a place for us.

When the water meets the sky
Where your heart is free and hope comes back to life
Where these broken hands are whole again
We will find what we've been waiting for
We were made for so much more

We can be the kings and queens of anything if we believe.
It's written in the stars that shine above
A world where you and I belong
Where faith and love will keep us strong
Exactly who we are is just enough
Yes there's a place for us
Now there's a place for us

So hold on now hold on
There's a place for us

We can be the kings and queens of anything if we believe.
It's written in the stars that shine above
A world where you and I belong
Where faith and love will keep us strong
Exactly who we are is just enough
Exactly who we are is just enough
There's a place for us

Kamis, 01 November 2012

Foto-Foto Jaman Perang Kemerdekaan Indonesia

Dengan truk ditangkap prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI), dievakuasi. TNI dibentuk oleh penggabungan dari tentara Republik dan pemuda-pemuda di 3 Juni 1947. Di Jawa mereka memiliki sekitar 110.000 dan sekitar 64.000 orang di Sumatera. Indonesia 18 Februari 1948.

POW2-1

merekrut tentara Republik untuk latihan untuk berlatih dengan model pistol kayu, Yogyakarta, Jawa Tengah, Indonesia, pada bulan Desember 1947.
trilatihan

Pidato oleh Komandan setelah inspeksi senjata pada 21 Desember 1947
TRI15
TRI1
TRI6
TRI7
TRI8
TRI11

Pejuang eks PETA 1944
TRI16

Arek arek suroboyo 1945
TRI9

Penyambutan pasukan gerilya yang turun gunung di magelang 1945
jadul

Prajurit Indonesia front Semarang mendarat di Yogyakarta, Indonesia, senjata otomatis di tangan, akhir bulan Desember 1947. (perhatikan papan baleho dibelakang)
jogja1947

Pasukan gerilya masuk ke kota jogja 1947
TRIjogja1947

Ditangkap ekstremis Indonesia, mengangkat tangan mereka, oleh tentara Belanda (KNIL / KNIL pasukan) dikawal, Indonesia pada bulan Januari 1947. ( helm nya cuy hehehe .. wermach punya)
POW

eks tentara PETA yang baru turun di stasiun mangarai 1947
283108_173638462704972_100001764585959_398902_8169997_n

amir syarifudin
223609_2213615230101_1539177534_2342807_7123424_n

presiden sukarno dalm kunjungan ke Rangkasitung dalam kawalan TRI
jb-5701-239-29-rangkas0

PM sutan sharir di dalam kereta kepresidenan setelah dari rangkasbitung bersama presiden Sukarno
216995_171868979548587_100001764585959_393835_277992_n

rampasan belanda pasti neh
TRI12

laskar rakyat bambu runcing
TRI13

seorang pejuang yang tertangkap oleh tentara jepang dan kemudian di jadikan romusha
270574_2088872455178_1046192415_32126386_3569214_n

gerbong kereta pembawa romusha yang di pulangkan oleh pemerintah ned-idies 1949 di sta tj priuk dan kemudian menyebar di seluruh jakarta .. setelah itu maka di jakarta terdapat daerah2 seperti kampung bali, kampung ambon, mangarai dsb .. karena merekalah penghuni pertama daerah tersebut
284816_173651662703652_100001764585959_398915_7220126_n

Parade militer 1948 ketika kedatangan Bung Karno di Jogjakarta
TRI
TRI2
TRI3
TRI5
TRI10

Perang Pasifik Dalam Rangkaian Foto Luar Biasa!




7 Desember 1941: Sebuah perahu kecil mencoba menyelamatkan para awak USS West Virginia dari air setelah pemboman Jepang atas Pearl Harbor di Hawaii


 7 Desember 1941: Foto ini, yang diambil oleh fotografer Jepang, memperlihatkan bagaimana kapal-kapal perang Amerika saling berendengan satu sama lain tak lama sebelum serangan kejutan Jepang yang dilancarkan pada pagi di hari minggu tanggal 7 Desember. Beberapa menit kemudian suasana damai yang menyelimuti Pearl Harbor berubah menjadi neraka api dan ledakan!


 7 Desember 1941: Dua orang pelaut berdiri di antara puing-puing pesawat terbang di Ford Island Naval Air Station sambil memperhatikan ledakan hebat yang baru saja melanda USS Shaw di latar belakang selama berlangsungnya serangan dadakan Jepang atas Pearl Harbor



7 Desember 1941: Kapal perang USS Arizona diselimuti asap tebal sebelum ia miring untuk kemudian tenggelam selama berlangsungnya serangan Jepang atas Pearl Harbor, Hawaii. Kapal tersebut tenggelam membawa lebih dari 80% awaknya yang berjumlah 1.500 orang. Serangan mendadak tersebut, yang membawa korban 2.343 orang Amerika tewas dan 916 hilang, benar-benar mematahkan tulang punggung dari US Pacific Fleet sekaligus memaksa Amerika keluar dari politik isolasionisme. Presiden Franklin D. Roosevelt mengumumkan dengan marah di hadapan kongres bahwa ia adalah "a date which will live in infamy". Esok paginya Amerika menyatakan perang terhadap Jepang, yang dibalas dengan pernyataan perang Jerman terhadap Amerika. Lengkaplah sudah perang yang kini terjadi menjadi benar-benar "Perang Dunia"!

7 Desember 1941: Delapan mil dari Pearl Harbor, pecahan ledakan dari bom yang dijatuhkan pesawat Jepang telah melumpuhkan mobil naas ini sekaligus membunuh ketiga orang sipil penumpangnya (dua orang di antaranya terlihat di jok depan). US Navy mengatakan bahwa tidak terdapat satu pun sasaran militer di sekitar tempat itu, yang membuktikan bahwa pilot Jepang memang "niat" buat menghantam sasarannya dan bukan hanya sekedar berada di tempat dan waktu yang salah!


7 Desember 1941: Kapal perusak USS Cassin dan USS Downes yang berpangkalan di Pearl Harbor tampak rusak parah setelah serangan Jepang atas pangkalan Amerika di kepulauan Hawaii tersebut


 7 Desember 1941: Reruntuhan pesawat torpedo ini diidentifikasi sebagai milik Jepang (jelas terlihat dari lambang bulat merah khas yang terletak di sayap dan badannya), dan diangkat dari dasar Pearl Harbor tak lama setelah terjadinya serangan tak terduga Jepang yang meninggalkan ribuan orang tewas dan puluhan kapal rusak/tenggelam


7 Desember 1941: Rongsokan pesawat Amerika yang di bom Jepang saat masih berada di landasannya di Hickam Field
 18 April 1942: Sebuah bomber B-25 Mitchell tinggal landas dari dek USS Hornet untuk misi serangan berani mati ke ibukota Jepang, Tokyo. Misi yang sangat dirahasiakan ini diberi sandi "Shangri-La" oleh presiden Franklin D. Roosevelt

 Juni 1942: Kapal induk USS Lexington milik US Navy meledak setelah mendapat serangan bom Jepang dalam Pertempuran Laut Koral di Pasifik Selatan
 7 Agustus 1942: Para awak sebuah kapal perusak Amerika mencari tempat terbaik guna melihat sisa-sisa sebuah pesawat pembom bermesin ganda Jepang yang ditembak jatuh oleh pesawat pemburu Amerika di dekat Tulagi di hari pertama pertempuran memperebutkan bagian selatan dari Kepulauan Solomon. Sepertiga badan pesawat terbelah, dan bila kita perhatikan lebih seksama (karena hampir-hampir tidak terlihat tertutupi oleh ombak), orang-orang Amerika itu bukanlah memperhatikan badan pesawat melainkan salah seorang awak Jepang yang susah payah bergelantungan pada sayap kanan pesawat
 29 Agustus 1942: Setelah menginjakkan kaki di pantai Guadalcanal, Marinir Amerika beristirahat sebentar sebelum melanjutkan serangan jauh ke dalam hutan belantara lebat demi menghajar pasukan Jepang yang menguasai salah satu pulau di Kepulauan Solomon tersebut

 Agustus 1942: Marinir Amerika mendekati posisi pertahanan Jepang di Pulau Guadalcanal (Kepulauan Solomon)


 Juni 1942: Para awak kapal berusaha bergerak menyelamatkan diri di atas badan kapal induk Yorktown yang mulai miring setelah dihantam Jepang dalam pertempuran Midway yang terjadi beberapa saat sebelumnya, sementara yang lain berusaha keras memperbaiki kerusakan sebisa mungkin. Nasib kapal ini berakhir di dasar lautan setelah sebuah kapal selam Jepang menghabisinya dengan dua buah torpedo


 16 Oktober 1942: Enam buah pesawat pengintai US Navy terlihat terbang di atas kapal induk yang membawa mereka

 3 November 1942: Jenderal Douglas MacArthur melakukan inspeksi posisi dan pergerakan pasukan Sekutu dengan memakai jip melintasi hutan New Guinea. Pada akhirnya Sekutu berhasil mengusir Jepang dari Port Moresby dan memaksa mereka balik kembali sampai sejauh Gunung Owen Stanley

 4 November 1942: Dua Marinir yang bersiap siaga berdiri di depan sebuah tank kecil di Guadalcanal (Kepulauan Solomon). Tank tersebut digunakan untuk mengusir pihak Jepang selama berlangsungnya pertempuran di sungai Tenaru dalam fase pertama pertempuran di pulau tersebut

 Mei 1942: Setelah bertahan mati-matian selama kurang lebih satu bulan, pasukan gabungan Amerika dan Filipina akhirnya menyerah ke tangan pasukan penyerbu Jepang di Pulau Corregidor (Filipina). Foto ini berhasil didapatkan dari tangan pihak Jepang selama berlangsungnya pendudukan di negara tersebut yang memakan waktu selama tiga tahun

Januari 1943: Mayat dari tiga orang prajurit Amerika, yang gugur dalam pertempuran di Buna dan Gona, tergeletak begitu saja di pantai dengan tubuh mulai membusuk dan ditumbuhi belatung. Selama berlangsungnya Perang Dunia II foto ini dilarang disebarluaskan karena pihak berwenang Amerika mengkhawatirkan dampaknya akan mempengaruhi moral prajurit yang berjuang di garis depan dan rakyat pada umumnya

 Januari 1943: Foto ini diambil saat terjadinya pemboman pangkalan Jepang di Salamau, New Guinea, sebelum direbut oleh Sekutu. Fotografer Sgt. John A. Boiteau mengabadikannya dari atas sebuah pesawat Liberator Angkatan Darat dan memperlihatkan sebuah B-24 Liberator, ledakan bom di bawah dan sebuah kapal di kanan atas

26 Januari 1943: Seorang prajurit infanteri Amerika berjaga di Grassy Knoll yang terletak di Guadalcanal (Kepulauan Solomon). Dari wajahnya kita bisa mengetahui apa yang telah dilaluinya dalam pertempuran!

 
22 Maret 1943: Technical Sgt. R.W. Greenwood, seorang Marinir, duduk di kokpit sebuah pesawat pemburu Grumman Wildcat yang berpangkalan di Henderson Field, Guadalcanal. Pesawat ini adalah "veteran", terbukti dari 19 buah bendera Jepang yang dicat di pinggirnya (yang menandakan jumlah pesawat yang menjadi korbannya). Beberapa

 11 Mei 1943: Pasukan invasi Amerika dari 7th Infantry Division mendekati sebuah lokasi pendaratan yang diberi nama sandi "Beach Red" yang terletak di sebelah barat Teluk Holtz yang merupakan bagian dari Pulau Attu yang dikuasai Jepang



  Agustus 1943: Ini adalah para prajurit Amerika yang terluka dan sedang dimasukkan ke sebuah perahu pendarat yang akan membawa mereka keluar dari Munda Point (Pulau New Georgia)

 2 November 1943: Sebuah bomber B-25 dari U.S. Army 5th Air Force membombardir sebuah kapal Jepang di Pelabuhan Rabaul (New Britain) selama berlangsungnya serangan udara terhadap pangkalan Angkatan Laut Jepang terkuat di Papua tersebut

 11 November 1943: Para anggota transport tempur US Coast Guard mencoba untuk berenang sambil bersenang-senang di bawah lambung kapal Jepang yang teronggok di Kepulauan Solomon (dan setelahnya menjadi landmark!). Kapal itu adalah Kinugawa Maru, yang ditinggalkan di pantai setelah dibuat tak berfungsi oleh serangan Amerika

 
26 Desember 1943: Marinir Amerika berbaris di pantai setelah keluar dari enam buah perahu pendarat di Cape Gloucester yang terletak di pantai sebelah barat laut Pulau New Britain, New Guinea. Pihak Sekutu mencoba untuk melakukan invasi besarnya yang kedua dalam usahanya untuk merebut pangkalan udara utama Jepang yang terletak di Rabaul, barat daya pulau tersebut

 Januari 1944: Marinir Amerika keluar dari mulut sebuah LST yang dioperasikan oleh US Coast Guard selama berlangsungnya invasi ke Pulau New Britain di Cape Gloucester

 Januari 1944: Para Raider Marinir ini, yang telah meraih reputasi sebagai penempur hutan jempolan, berpose di depan sebuah lokasi pertahanan Jepang yang baru saja direbut di Cape Totkina (Bougainville)

 23 Februari 1944: Captain Carter (di tengah atas sambil memegang peta) mendeskripsikan rencana pendaratan amfibi ke Arawe (New Britain) bersama dengan anak buahnya di sebuah kapal pengangkut pasukan

Juni 1944: Sebuah pesawat pembom Jepang tertembak jatuh ketika mencoba menyerang USS Kitkun Bay di dekat Kepulauan Mariana


27 Juli 1944: Ledakan-ledakan flak memenuhi udara saat unit-unit anti serangan udara Amerika memerangi pesawat-pesawat Jepang dalam pertempuran di Pulau Saipan (kepulauan Mariana)

 24 Agustus 1944: Pesawat-pesawat Curtiss "Helldiver" dari Fast Carrier Task Force 58 difoto di udara dalam penyerbuan ke pulau Saipan yang diduduki Jepang

 November 1944: Prajurit-prajurit Amerika mencoba berlindung dari tembakan gencar senapan mesin Jepang dalam gelombang pertama serangan Amerika ke Pulau Leyte dalam usaha merebut kembali Filipina dari tangan Jepang

 November 1944: Para anggota awak darat di landasan udara Amerika di Saipan (Kepulauan Mariana) mempersiapkan bom-bom di rak khusus yang akan dimasukkan ke pesawat pembom B-29 Superfortress yang sedang menunggu di belakang

November 1944: Barisan LST (Landing Ship Tank) Amerika terlihat dari udara saat mereka sibuk "memuntahkan" peralatan militer ke pantai di Pulau Leyte, Filipina, guna mendukung pasukan invasi yang mendarat sebelumnya

 November 1944: Dua buah kapal pendarat milik US Coast Guard membuka lebar-lebar "rahangnya" saat para prajurit sibuk membuat sebuah pelabuhan darurat yang terbuat dari karung pasir di Pulau Leyte (Filipina)

 
 26 November 1944: Upacara penguburan laut yang diselenggarakan di atas USS Intrepid untuk para awak kapal yang kehilangan nyawanya setelah kapal pengangkut pesawat Amerika tersebut dihantam oleh pilot bunuh diri Jepang saat beroperasi di lepas pantai Luzon, Filipina. 16 orang tercatat tewas dalam serangan Kamikaze itu

 Februari 1945: Sepasang kaki bersepatu milik tentara Jepang yang telah mati tampak menyembul keluar dari sebuah gundukan pasir Iwo Jima selama berlangsungnya serangan Marinir Amerika atas pulau tersebut

 23 Februari 1945: Marinir Amerika dari 28th Regiment (5th Marine Division) mengibarkan bendera Amerika di puncak Gunung Suribachi, Iwo Jima. Tak diragukan lagi, inilah salah satu foto paling dikenang dari Perang Dunia II, khususnya medan Pasifik!

 28 Februari 1945: Seorang marinir, yang terluka saat tembakan pasukan pertahanan Jepang menghantam Amtrac-nya, sedang dipindahkan oleh para anggota Coast Guard ke sebuah kapal pendarat di lepas pantai Iwo Jima (yang dipenuhi asap tebal pertempuran). Setelah menurunkan sepasukan penuh Marinir di pantai, unit-unit Coast Guard cepat-cepat balik kembali dengan Amtrac ke lautan lepas sambil membawa korban yang terluka untuk kemudian dimasukkan ke LST yang diubah fungsinya menjadi kapal rumah sakit. Berhubung letak Iwo Jima hanya 750 km dari Tokyo, Jepang mempertahankan pulau ini mati-matian dan membuatnya menjadi benteng yang sulit ditembus pasukan Amerika


 16 Maret 1945: Seorang Marinir Amerika mendekati seorang tentara Jepang di Iwo Jima saat pertempuran sedang sengit berkecamuk di pulau tersebut. Si tentara Jepang telah sengaja menguburkan diri sendiri di lubang bekas ledakan selama satu setengah hari dan berpura-pura mati sambil menggenggam sebuah granat aktif di tangannya. Para Marinir telah berhasil melepaskan granat tersebut dari dirinya, tapi takut si Jepang masih mempunyai jebakan lain di tubuhnya. Setelah si Jepang berjanji tidak akan melawan, barulah dia dikeluarkan dari posisinya setelah sebelumnya dikasih rokok cap "Gentong" terlebih dahulu

 April 1945: Ini adalah deretan kuburan para prajurit Marinir dari 3rd dan 4th Marine Division yang tewas dalam Pertempuran Iwo Jima. Kompleks pemakaman ini terletak di dekat pantai tempat dimana pasukan marinir pertama mendarat di pulau tersebut. Di latar belakang kita bisa melihat bendera Amerika yang dikibarkan setengah tiang. Bukan, bukan untuk menghormati para prajurit yang gugur demi membela negaranya tersebut, melainkan sebagai penghormatan atas presiden Amerika Franklin Delano Roosevelt yang baru saja meninggal dunia di Warm Springs, Georgia, tanggal 12 April sebelumnya!

 19 Maret 1945: USS Santa Fe (kiri) berada di sebelah kapal pengangkut pesawat USS Franklin yang limbung dan terbakar setelah dihantam serangan pesawat-pesawat pembom tukik Jepang selama berlangsungnya pendaratan pasukan Amerika di luar pantai Honshu (jepang)

 13 April 1945: Terletak 350 mil dari daratan Jepang, pasukan penyerbu Amerika mendarat di pantai Okinawa. Dalam foto ini kita bisa melihat sejauh mata memandang yang ada hanyalah kapal-kapal Amerika dari berbagai jenis dan ukuran, sementara di darat sendiri telah dikumpulkan suplai perbekalan dan amunisi untuk pasukan yang bertempur lebih menjorok ke dalam

 6 Agustus 1945: Foto yang diambil dari kota Yoshiura yang terletak di kaki gunung sebelah utara Hiroshima ini memperlihatkan asap tebal membumbung tinggi yang merupakan hasil dari bom atom yang diledakkan di Hiroshima. Foto ini sendiri merupakan kepunyaan dari seorang insinyur Australia yang bertugas di Kure, Jepang. Perhatikan titik-titik radiasi yang berasal dari negatif film yang diakibatkan dari meledaknya bom-A tersebut, yang hampir saja merusakkan foto berharga ini!

 6 Agustus 1945: Para korban ledakan jepang menunggu untuk menerima pertolongan pertama di wilayah bagian selatan Hiroshima, beberapa jam setelah bom atom Amerika meledak di jantung kota tersebut. Ledakan A-bomb pertama ini (yang dinamakan "Little Boy") langsung menewaskan 66.000 orang dan melukai 69.000 orang lainnya. banyak di antara yang terluka itu kemudian menyusul meregang nyawa

 
9 Agustus 1945: Asap raksasa berbentuk jamur berketinggian ribuan kaki tampak di atas kota Nagasaki sesaat setelah kota tersebut diluluhlantakkan oleh bom atom yang dibawa oleh pesawat pembom B-29 milik Amerika Serikat. Ledakan tersebut secara instan menewaskan 70.000 orang, dengan ribuan orang lainnya nanti menyusul pergi ke alam baka akibat dari efek radiasi yang mereka derita. Bom ini dijatuhkan tiga hari setelah Amerika menghantam kota Hiroshima dengan bom yang sama berbentuk berbeda. Serangan ini sekaligus menghentikan niat Jepang untuk berperang sampai modar, dan mereka pun kemudian menyerah

 9 Agustus 1945: Pinggiran bukit yang berundak-undak di wilayah pinggiran tak mampu menyelamatkan kota Nagasaki dari daya rusak luar biasa yang diakibatkan oleh bom atom. Kota tersebut hampir seluruhnya hancur, dan hanya beberapa rumah disana dan disini yang masih berdiri

 10 Agustus 1945: Sebuah panah besar menandai lokasi persis dimana bom atom jatuh di kota Nagasaki, Jepang. Kita bisa melihat bahwa di foto ini kebanyakan wilayah sekitar masih kosong melompong dan pohon-pohon di latar belakang pun tetap meranggas dan gosong, Hanya sedikit saja pembangunan kembali dilakukan, di luar dari beberapa gubuk kayu yang dibangun seadanya oleh penduduk sekitar yang dibuat sebagai tempat tinggal

 3 September 1945: Wilayah yang rata dengan hanya sedikit bangunan berdiri ini adalah apa yang tersisa dari kota Hiroshima, Jepang, setelah bom atom pertama diledakkan

 14 Agustus 1945: Perayaan meriah orang-orang Amerika keturunan Italia yang mengibar-ngibarkan bendera dan potongan kertas saat mereka merayakan penyerahan tanpa syarat Jepang di rumah mereka di kota New York

 2 September 1945: Pesawat-pesawat tempur F4U dan F6F terbang dalam formasi yang teratur di atas USS Missouri, saat berlangsungnya upacara penyerahan yang menandai berakhirnya Perang Dunia II di atas kapal perang milik US Navy tersebut

 2 September 1945: Para penonton, pengamat dan koresponden dari seluruh dunia tumplek blek mencari posisi yang strategis demi bisa melihat upacara penyerahan yang menandai berakhirnya Perang Dunia II di atas dek kapal USS Missouri yang berlabuh di Teluk Tokyo

 2 September 1945: Jenderal Douglas MacArthur menandatangani dokumen-dokumen penyerahan Jepang di atas USS Missouri yang berlabuh di Teluk Tokyo. Di belakang MacArthur berdiri Letnan Jenderal Amerika Jonathan Wainwright (kiri depan) yang menyerahkan Bataan ke tangan Jepang, dan Letnan Jenderal Inggris Arthur Ernest Percival (kanan belakang) yang menyerahkan Singapura ke tangan Jepang